Pada hakikatnya, orang lain TIDAK PERNAH membeli produk kita. Yang mereka beli adalah ‘sesuatu’ di balik produk tersebut. Orang tidak pernah membeli shampoo, yang mereka beli adalah khasiat dari shampoo yang diberikan (meluruskan rambut, menghilangkan ketombe, membuat harum, agar tidak rontok, dll). Orang tidak pernah membeli mobil, mereka membeli fungsi dari mobil tersebut (kecepatannya, kemewahannya, simpel, bahan bakarnya yang irit, fungsional untuk keluarga, dll). Lantas, apa sebenarnya yang diinginkan market dari produk yang kita jual? Apa yang mempengaruhi orang untuk membeli suatu produk? Apa yang membuat suksesnya suatu produk?
Dibawah ini adalah 3 pilar suksesnya suatu produk. Ini juga yang memuat konsumen membeli produk kita.
1. DREAM
Suatu produk dapat membantu konsumen menggapai mimpinya. Yes, salah satu keinginan konsumen adalah ingin kita membantu mereka dalam menggapai mimpinya. Intinya lebih kepada ‘keinginan’. Misalkan : Ingin terlihat lebih cantik, maka kita bisa menjual kosmetik kepadanya. Jual fashion (agar terlihat lebih stylish, lebih syar’i, lebih seksi, dll). Jual pelatihan atau kursus online (menjadi lebih pintar, lebih kaya, lebih sukses, dll). Jual gadget (lebih keren, lebih gaul, lebih canggih, dll)
2. NEED
Suatu produk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Artinya produk ini benar-benar dibutuhkan oleh konsumen. Terlebih produk tersebut adalah kebutuhan sehari-hari. Contoh : air, makanan, sayuran, gas LPG, beras, pulsa, dan lain-lain.
3. PROBLEM
Suatu produk yang dapat membantu menyelesaikan masalah konsumen. Dengan kata lain produk yang bisa memberikan solusi untuk konsumen atas masalah-masalahnya. Contoh : obat-obatan (solusi untuk orang yang sedang sakit), jasa pengiriman barang (solusi untuk orang yang tidak sempat mengirimkan barang), jas hujan (solusi agar tidak kebasahan saat kehujanan), service motor (solusi agar motor tidak rusak), dan lain-lain.
Jika kita perhatikan, sebenarnya market itu membeli value (nilai) dari produk yang kita jual, bukan produknya. Sehingga kita sebagai penjual kini tidak lagi fokus pada produknya, tetapi fokus pada VALUE TERBAIK APA YANG ADA PADA SUATU PRODUK untuk ditawarkan kepada market. Mulai sekarang, berusahalah mengedukasi market dengan value yang dikemas dalam bentuk produk, bukan dengan produknya itu sendiri. Semakin market kita terpuaskan dengan value yang kita berikan, maka semakin senang mereka dengan kita. Semakin mereka senang dengan kita, closing penjualan pun semakin gampang.