Social media marketing bukan lagi hal yang baru di dunia bisnis sekarang ini. Banyak pebisnis yang menggunakan strategi ini untuk membangun brand, bahkan hingga meningkatkan omzet.
Menurut penelitian yang dilakukan We Are Social, perusahaan media asal Inggris yang bekerja sama dengan Hootsuite, rata-rata orang Indonesia menghabiskan 3 jam 23 menit sehari untuk mengakses media sosial.
Dari laporan berjudul “Essential Insights Into Internet, Social Media, Mobile, and E-Commerce Use Around The World” yang diterbitkan tanggal 30 Januari 2018, dari total populasi Indonesia sebanyak 265,4 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 130 juta. (sumber : tekno.kompas.com)
Jika melihat data tersebut, maka tidak heran jika banyak orang mengembangkan bisnisnya menggunakan strategi social media marketing. Beberapa sukses menggunakan strategi social media marketing, namun tidak sedikit pula yang gagal alias tidak berhasil. Ketika strategi social media kita tidak menghasilkan, tentunya ada beberapa kesalahan dalam strategi kita. Berikut ini adalah 5 kesalahan dasar penyebab gagalnya social media marketing :
Table Of Contents
1. Tidak Mempunyai Rencana
Banyak pebisnis yang menggunakan strategi social media marketing hanya ikut-ikutan saja. Tanpa membuat rencana. Ini salah satu penyebab gagalnya social media marketing yang dijalankan. Tanpa rencana dan tujuan yang jelas, aktivitas social media marketing yang kita jalankan tidak akan optimal. Mengapa ?
Karena komunikasi ataupun promosi yang kita lakukan cenderung tidak terarah, bahkan serabutan. Dampak fatalnya adalah update status terlalu konsisten, terlalu banyak jualan, dan berujung unfollow atau unfriend.
2. Tidak Mempunyai Target
Strategi apapun, jika tidak mempunyai target cenderung tidak akan berkembang. Target menjadi sangat penting untuk dibuat sebagai acuan kita saat menjalankan pemasaran melalui social media (apakah berhasil atau tidak).
Target social media marketing sangat beragam, misalnya target reach (jangkauan), target kenaikan jumlah fans ataupun follower, target nilai cloud (cloud score), bahkan target kenaikan penjualan melalui channel social media.
3. Terlalu Banyak Jualan
Kesalahan ini yang cukup banyak dilakukan pebisnis. Ya, terlalu sering jualan, sehingga follower merasa tidak nyaman. Dalam social media marketing, perlu adalanya proporsi dimana update status tidak terus-terusan jualan. Tapi harus diimbangi dengan postingan-postingan lainnya seperti edukasi, humor, dan lain-lain.
4. Komunikasi Hanya Satu Arah
Kesalahan lainnya dalam pengelolaan akun social media marketing adalah komunikasi yang dibuat pemilik akun hanya satu arah. Ini mengakibatkan tidak ada interaksi yang dibangun. Padahal dalam strategi social media marketing, sebuah interaksi sangat penting untuk membangun hubungan dengan follower dan fans kita.
Bagaimana agar interaksi bisa terus dibangun? Inilah pentingnya tim khusus yang akan meng-handle social media kita serta memonitor setiap harinya.
5. Tidak Konsisten
Kesalahan selanjutnya adalah tidak konsisten. Nah! Ini seringkali melanda banyak pebisnis yang hanya semangat diawal. Dengan kata lain social medianya aktif hanya beberapa saat di awal, kemudian tidak pernah aktif lagi. Tanpa konsistensi, social media marketing tidak akan maksimal. Simpelnya seperti ini, misal jika kita aktif hanya 2 hari seminggu (contoh hanya selasa dan minggu) dengan alasan kita tidak sempat atau sibuk, maka akun merek kita cenderung pasif. Konsisten berarti harus setiap hari bahkan ada minimal jumlah postingan / update status di social media setiap harinya.
Itulah 5 kesalahan dasar penyebab gagalnya social media marketing yang dijalankan. Agar sukses dalam strategi social media marketing, harus ada orang yang benar-benar di fokuskan untuk menghandle semuanya. Dan tentunya dibutuhkan orang yang expert dibidangnya.