Banyak pebisnis online yang sering mengeluh karena jualannya belum laris, iklan boncos, promosi sudah maksimal tapi penjualan tetap saja minimal. Dan akhirnya mereka menyalahkan produknya. Kemudian ganti produk, dan berharap langsung laku. Tapi hasilnya tetap saja sama. Itu jika kita seorang dropshipper. Lalu bagaimana jika kita pemilik produk ? Mau tidak mau produk ini harus laku. Lantas bagaimana solusinya ?
Kebanyakan pebisnis online hanya memperhatikan produk saja saat jualan. Mereka tidak memperhatikan cara promosinya sudah tepat atau belum. Didalam system penjualan, ada yang namanya “funneling”. Funneling adalah proses step-by-step yang dilewati untuk mendapatkan penjualan. Dan perlu dipahami, ada 5 fase yang dilalui customer sebelum membeli produk Anda. Jika Anda ingin penjualan Anda laris, maka pahami 5 fase ini.
Table Of Contents
1. Awareness
Awareness atau kesadaran merek, ini adalah pertama kali orang melihat dan mendengar brand Anda. Artinya mereka mulai mengetahui tentang brand Anda. Inilah diperlukannya “branding” dalam bisnis. Agar calon customer dapat lebih cepat mengenal brand kita. Dalam fase ini dinamakan “cold market”.
2. Interest
Interest, artinya mereka mulai tertarik dengan brand Anda. Merka mulai tertarik mengikuti konten-konten yang Anda sebar di media sosial, website, dan media lainnya. Mereka ingin mengenal lebih jauh tentang brand Anda, dan apa saja yang Anda jual.
3. Consideration
Consideration, artinya mereka mulai mempertimbangkan. Mereka mulai menikmati konten-konten promosi Anda. Mereka mulai mempertimbangkan apakah produk-produk Anda mermanfaat untuknya. Disini biasanya mereka masih mencari tahu informasi tentang produk-produk Anda. Disini mereka sudah menjadi “warm market”.
4. Intent
Setelah Anda menunjukkan produk-produk Anda, atau keahlian Anda, dan dipercaya dapat membantu masalah mereka. Maka mereka sudah mulai menjadi prospek yang serius, tapi mereka belum siap membeli.
5. Evaluation
Terakhir adalah evaluation. Artinya mereka sudah ingin membeli, tapi mereka masih ingin memastikan terlebih dahulu dengan melihat ulasan produk Anda, testimoni, demo produk, data pebandingan, dan study kasus bagaimana Anda membantu orang lain mencapai tujuannya.
Dan setelah melewati 5 fase tersebut, barulah mereka membeli produk Anda. Dan di level berikutnya, mereka menjadi pelanggan baru dan bersedia membeli lagi. Brand Anda mendapatkan tempat di hati mereka. Inilah yang disebut dengan “hot market”.
Jadi, penjualan belum laris itu belum tentu karena produknya. Tapi bagaimana cara promosinya. Selanjutnya apa yang harus dilakukan agar customer dapat melewati 5 fase itu dengan baik, dan kemudian membeli produk kita ?
Yang perlu dilakukan adalah mengubah “cold market” menjadi “warm market”, bahkan sampai menjadi “hot market”. Caranya dengan membangun “kolam” dalam bisnis kita. Artinya kita harus menyiapkan tempat untuk mereka (calon customer) berkumpul. Tujuannya adalah agar kita dapat berinteraksi dan membangun kedekatan dengan customer prospek kita, dan menghasilkan pelanggan-pelanggan baru. Kolam dalam bisnis disini bisa berupa email, media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp grup, website, dan lain-lainnya. Intinya, ada suatu tempat dimana mereka bisa berkumpul, kemudian kita bisa memberikan edukasi tentang brand & produk kita, dan kita dapat berinteraksi dengan mereka, hingga akhirnya mereka membeli produk yang kita jual.